
Jakarta, DETEKSIJAYA.COM – Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, secara resmi menutup Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXI (81) Gelombang II Tahun 2024 di Badan Diklat Kejaksaan RI, Jakarta, pada Rabu (11/12/2024). Sebanyak 275 peserta dinyatakan lulus dan siap menjalankan tugas sebagai penegak hukum.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung menyampaikan apresiasi atas kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan PPPJ, serta mengucapkan selamat kepada para jaksa yang baru dilantik. Ia juga memberikan penghargaan kepada seluruh jajaran Badan Diklat, pengajar, dan widyaiswara atas dedikasi mereka dalam mencetak generasi jaksa yang berkualitas dan profesional.
Jaksa Agung menekankan pentingnya integritas, rasa syukur, dan profesionalisme dalam setiap langkah penegakan hukum. Ia mengingatkan para jaksa yang baru dilantik untuk selalu menghormati keberagaman di tempat tugas mereka, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa.

Selain itu, mereka diharapkan dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan, untuk meningkatkan efisiensi kerja, sembari tetap menjunjung etika dan hati nurani.
“Penegakan hukum tidak hanya soal kepatuhan terhadap norma, tetapi juga harus menyentuh rasa keadilan masyarakat. Jadilah penegak hukum yang humanis, adil, dan berdedikasi,” ujar Jaksa Agung dalam penutupan acara.
Lebih lanjut, Jaksa Agung mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sederhana dan menghindari gaya hidup hedonis. Ia meminta para jaksa untuk menjadi teladan di masyarakat, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Jaksa Agung juga menegaskan komitmen Kejaksaan Agung untuk terus meningkatkan pengembangan sumber daya manusia dan manajemen karir berbasis prestasi. Ia mendorong para jaksa untuk mengasah kemampuan analitis, intelektual, dan karakter, agar siap menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa depan.
“Sebagai penegak hukum, kita tidak hanya bertanggung jawab kepada institusi, tetapi juga kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa. Hidup adalah pembelajaran berkelanjutan, dan orang yang rendah hati adalah orang yang selalu bersyukur dalam segala hal,” tutup Jaksa Agung. (Ramdhani)