
Semarang, DETEKSIJAYA.COM – Sebanyak 1.456 calon hakim Indonesia (Cakim) yang mengikuti Pendidikan Calon Hakim Indonesia (PPCH) 2024/2025 kini memasuki tahap akhir dengan dilaksanakannya ujian akhir di seluruh Indonesia. Ujian ini merupakan ujian komprehensif yang harus dilalui oleh para calon hakim, mencakup penguasaan materi pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan di kelas dan magang di berbagai instansi peradilan.
Pelaksanaan ujian akhir yang dimulai pada awal Februari 2025 ini diselenggarakan oleh Badan Strategi Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung (BSDK MA) melalui Pusdiklat Teknis Peradilan MA. Ujian ini meliputi berbagai materi, termasuk teori hukum, asas hukum materiil dan formil, serta praktik teknis yudisial.
Dr. Syamsul Arief, Kepala Pusdiklat Teknis Peradilan MA, menjelaskan bahwa ujian akhir ini adalah bagian dari proses panjang yang melibatkan calon hakim dalam penguasaan pengetahuan serta kemampuan teknis di bidang peradilan. “Ujian ini bertujuan untuk mengukur kesiapan para calon hakim dalam menjalankan tugas mereka di pengadilan, baik itu di peradilan umum, militer, TUN, maupun agama,” kata Syamsul Arief, Rabu (12/2/2025).
Proses ujian ini berlangsung di berbagai pengadilan di Indonesia, mulai dari Pengadilan Militer Bandung hingga Pengadilan Negeri (PN) di Pekalongan dan Ungaran, Jawa Tengah. “Ujian ini tidak hanya menguji pengetahuan teori, tetapi juga etika, integritas, dan kesiapan calon hakim dalam menghadapi tantangan di dunia peradilan,” tambah Syamsul.
Hassanudin, Direktur Pembinaan Teknis Ditjen Badilum MA, yang turut serta dalam ujian di PN Pekalongan dan Ungaran, menyampaikan keyakinannya bahwa para calon hakim ini memiliki kecerdasan dan integritas yang tinggi. “Saya percaya sebagian besar dari mereka memiliki pemahaman yang sangat baik tentang teori hukum dan asas-asas hukum, serta menunjukkan sikap etis dan integritas yang layak,” ujarnya.
Ujian ini bukanlah tahap akhir dari penilaian calon hakim. Setelah ujian akhir, para calon hakim akan menjalani tahap Magang Masa Tunggu (Gang Mantu), di mana mereka akan terus memperdalam pengetahuan serta membuat resume dan anotasi terkait keputusan-keputusan hakim di Mahkamah Agung (MA).
Rencananya, pelaksanaan ujian dan magang ini akan berakhir pada bulan Mei atau Juni 2025, yang akan ditandai dengan pelantikan dan pengambilan sumpah bagi 1.456 calon hakim oleh Ketua MA, di hadapan Presiden Indonesia. Ini akan menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya, Ketua MA akan melantik calon hakim baru di hadapan Presiden sebagai Kepala Negara.
“Acara ini akan menjadi tonggak sejarah dalam upaya Mahkamah Agung untuk menghasilkan hakim-hakim yang cerdas, berintegritas, dan profesional, siap menghadapi tantangan perkembangan teknologi hukum modern,” ujar Dr. Syamsul Arief, yang dikenal dengan pemikirannya yang tajam dan gaya hidupnya yang unik, gemar berlari di gunung.
Dengan pelaksanaan ujian akhir yang penuh semangat ini, Mahkamah Agung berharap dapat mencetak generasi hakim masa depan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugasnya, demi penegakan hukum dan keadilan di Indonesia. (Ramdhani)