Jakarta, DETEKSIJAYA.COM – Wiwik Satriani Kasudin Parekraf Jakarta Pusat melepas peserta Famtrip (Familiarization) edukasi wisata yang diikuti oleh 50 diikuti oleh pelajar dari tingkat SMK hingga perguruan tinggi, diantaranya SMK Negeri 27 Jakarta Pusat, SMK Jayawisata 1, Menteng, Institut Pariwisata Trisakti dan Universitas Komputer Indonesia.
Famtrip kali ini dengan misi edukasi wisata atau pengenalan bagi masyarakat luas dan para pelajar untuk destinasi wisata yang ada di wilayah Jakarta-Pusat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Jakarta Pusat, sekaligus membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya pelestarian warisan budaya.
Pelepasan diadakan pada hari Selasa pagi di gedung Walikota jakarta-pusat, Jl. Tanah Abang I No.1, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat (24/9/2024).
Acara diawali dengan tour menggunakan bus wisata “Jakarta Explorer”. Para peserta, yang terdiri dari siswa-siswi serta mahasiswa, menaiki bus berlantai dua dengan balkon terbuka, memberikan pengalaman seru menikmati pemandangan Jakarta dari ketinggian dan para Mahasisiwi dari negara asing seperti Rusia, Pakistan, Tazakstan, Madagaskar dan Polandia.
Mahasiswi asal Kazakhstan, yang berkuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, menyatakan kegembiraannya mengikuti acara ini.
“Ini sangat menyenangkan, kami bisa melihat Jakarta dengan cara yang berbeda, terasa riang dan terbuka,” ujarnya.
Aras Pamungkas, ST, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata Jakarta Pusat, menekankan bahwa media sosial dan media memainkan peran besar dalam mempromosikan destinasi-destinasi wisata tersebut.
“Saat ini, banyak masyarakat yang memviralkan tempat-tempat bersejarah melalui media sosial, dan hal tersebut sangat membantu mempercepat penyebaran informasi dan mendorong lebih banyak orang untuk berkunjung,” lanjutnya.
Kami ingin memperkenalkan destinasi wisata bersejarah di Jakarta Pusat kepada masyarakat, terutama generasi muda.
“Ini penting agar mereka lebih sadar akan keindahan dan nilai sejarah yang dimiliki kota ini. ujar Aras.
Selain mengunjungi tempat-tempat bersejarah, program ini juga pembuatan konten kreatif tentang destinasi wisata yang dikunjungi. Dengan cara ini, siswa-siswi diajak untuk berkontribusi dalam mempromosikan situs-situs sejarah sambil meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya pelestarian budaya.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan Jakarta Pusat dapat semakin dikenal sebagai pusat wisata sejarah dan budaya, tidak hanya bagi wisatawan lokal tetapi juga internasional. Program ini juga bertujuan untuk menanamkan rasa bangga dan tanggung jawab kepada generasi muda dalam menjaga warisan budaya bangsa,” tutup Aras Pamungkas.
Bus Pariwisata yang membawa rombongan dalam perjalanan rute yang dilalui peserta meliputi berbagai tempat ikonik, seperti Galeri Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, Galeri Indonesia Kaya, dan Sky Walk Senayan Plaza, dengan titik akhir di Telaga Senayan, Plaza Senayan.
(BS)