
DETEKSIJAYA.COM – Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri membantah, tiga operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan dalam delapan hari terakhir untuk menutupi isu kebocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diduga melibatkan Ketua KPK Firli Bahuri.
“Tidak benarlah itu. Bisa jadi, pernyataan demikian biasanya dikeluarkan orang yang pro koruptor saja. Mereka tidak suka dengan pemberantasan korupsi tetap berjalan.” kata Ali kepada wartawan, Selasa (18/7/2023).
Ali menjelaskan, kegiatan OTT KPK dilaksanakan dengan persiapan yang matang dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. KPK juga harus bekerja secara tim agar operasi senyap itu membuahkab hasil.
“Kegiatan tangkap tangan itu persiapannya tidak sehari dua hari. Dibutuhkan kerja tim dengan matang, bukan kerja perorangan,” jelasnya.
Ali menegaskan, KPK memiliki sistem kerja yang mapan, sehingga kerja-kerja di internal KPK tidak akan terpengaruh dengan isu-isu apapun.
“KPK telah miliki sistem yang mapan sehingga tak berpengaruh dengan isu apapun. Kerja-kerja tetap dapat dilakukan,” tegasnya.
Terkait dugaan Ketua KPK Firli Bahuri membocorkan dokumen penyelidikan kasus korupsi di Kementerian ESDM, Ali mengatakan, KPK menghargai langkah sejumlah pihak melaporkan dugaan tersebut ke Dewan Pengawas (Dewas).
Menurutnya, Dewas akan memeriksa apakah benar terdapat kebocoran informasi maupun hanya berkas yang mirip dengan dokumen KPK.
“Apa benar ada kebocoran informasi ataupun dokumen KPK tersebut. Atau hanya mirip dokumen KPK yang sengaja digaungkan pihak tertentu dengan tujuan politis.” ujar ALI.
“Tentu nanti semuanya Dewas akan memeriksanya dengan detail,” lanjutnya.
Melansir Kompas.com, sebelumnya Ketua Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Totok Dwi Diantoro menyebut tiga OTT KPK yang digelar dalam 8 hari memang harus diapresiasi.
Kendati begitu, dia memandang tindakan tersebut secara tidak langsung bisa menjadi upaya mengalihkan publik dari dugaan keterlibatan Ketua KPK Firli Bahuri dalam kebocoran informasi penyelidikan kasus korupsi Tukin di Kementerian ESDM.
“Ini secara tidak langsung bisa juga semacam eskapisme atau pelarian untuk mengalihkan perhatian publik terhadap kinerja KPK yang lain yang semakin terpuruk, karena ulah pimpinannya, Firli dan kawan-kawan,” kata Totok.
Seperti diberitakan, adapun tiga OTT yang dilakukan KPK dalam 8 hari terakhir itu, yakni terhadap Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil pada 6 April terkait dugaan suap travel umroh hingga pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setempat.
Kemudian, OTT terhadap pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan pada Selasa 11 April 2023 terkait proyek pembangunan dan perbaikan jalur kereta api.
Terbaru, OTT terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada 14 April 2023 terkait dugaan suap proyek pengadaan CCTV dan jasa internet untuk program Bandung Smart City. (Red-01/*)