
DETEKSIJAYA.COM – Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengingatkan seluruh prajurit TNI untuk menghindari gaya hidup mewah. Ia meminta prajurit TNI memperhatikan keluarga masing-masing agar jangan sampai terlihat memamerkan barang bermerk di media sosial.
“Sudah saya tekankan juga seluruh jajaran supaya penekanan pak Presiden kemarin tuh juga sama pada seluruh prajurit dan keluarganya,” kata Yudo kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).
Sebaliknya, Yudo menegaskan, jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit dan keluarganya, maka ia tidak segan-segan menindak esuai dengan hukum yang berlaku.
“Kalau melakukan pelanggaran tentunya kita lihat pelanggarannya apa dulu karena POM TNI ini kan untuk pelanggaran yang disiplin militer maupun pidana militer,” ujar Yudo.
Namun, jika pelanggaran dilakukan oleh keluarga dari prajurit TNI (orang sipil), jelas dia, maka akan diserahkan kepada Polri.
“Kalau kepada orang sipilnya tentunya kita serahkan pada Polri,” sambung Yudo.
Menurut mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu, dari data laporan Operasi Kartib dan Yustisi Polisi Militer Tahun 2022 tercatat adanya tren kenaikan jumlah kasus pelanggaran oleh prajurit TNI dibandingkan tahun 2021.
“Kasus yang menonjol adalah pelanggaran disiplin dan tata tertib yang meningkat sebesar 50,6% dan pelanggaran pidana desersi sebesar 13,5% meningkat dari tahun sebelumnya,” sebut dia.
Kemudian Yudo menyampaikan, TNI menggelar Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi sepanjang tahun 2023 di seluruh satuan tugas dan pangkalan militer yang ada di seluruh Indonesia.
Adapun tujuan Operasi Gaktib dan Yustisi 2023 tersebut adalah untuk meningkatkan penegakan hukum, tata tertib dan disiplin bagi prajurit serta PNS TNI. Jenis pelanggaran yang disasar mulai dari hal-hal sederhana seperti penggunaan lampu rotator dalam mobil dinas dan memamerkan gaya hidup mewah.
Selain itu, menurut Yudo, momentum Operasi Gaktib dan Yustisi 2023 dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja TNI.
“Momentum ini sekaligus untuk mengevaluasi dan melaksanakan introspeksi diri dalam menilai sejauh mana tingkat ketaatan hukum dan tata tertib prajurit TNI serta kinerja Polisi Militer dalam organisasi TNI,” kata Yudo.
Seperti diberitakan, Gaya hidup mewah para pejabat sebelumnya juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut pejabat negara dan keluarganya banyak yang berperilaku hedonis.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi pun langsung memerintahkan para pimpinan kementerian serta lembaga lebih memperhatikan para pegawai dan bawahannya.
“Saya minta pada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan aparat di bawahnya, memberitahu apa-apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan. Jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG, di media sosial itu sebuah kalo aparat birokrasi yang sangat tidak pantas,” tegas Kepala Negara. (Red-01/*)