
Medan, DETEKSIJAYA.COM – Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) Bidang Non Yudisial, H. Suharto, SH, M.Hum, memimpin prosesi wisuda purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Medan, Dr. Drs. H. Panusunan Harahap, SH, MH, yang berlangsung pada Kamis, 28 November 2024, di Gedung Pengadilan Tinggi (PT) Medan.
Dalam sambutannya, Suharto mengungkapkan bahwa prosesi purnabakti ini merupakan momen monumental yang menandai berakhirnya pengabdian seorang hakim dalam mencapai puncak dedikasinya untuk negara. Ia menyampaikan perasaan haru dan sedih saat melepas sosok Panusunan Harahap, yang telah menunjukkan dedikasi dan pengabdian luar biasa kepada lembaga peradilan.
“Menjadi hakim bukanlah pekerjaan yang mudah. Profesi ini penuh dengan pergulatan kemanusiaan, yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam memberikan putusan yang adil dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Suharto.

Suharto menambahkan, untuk menjalankan tugas sebagai hakim dibutuhkan semangat yang kuat, kesiapan fisik dan mental, serta kecerdasan emosional. “Pengalaman Bapak Panusunan Harahap yang hampir 40 tahun di dunia peradilan, berpindah dari satu daerah ke daerah lain dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, patut kita apresiasi,” lanjutnya.
Karir Panusunan Harahap di Dunia Peradilan
Dr. Drs. H. Panusunan Harahap memulai karirnya di dunia peradilan pada tahun 1985 sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Sejak saat itu, beliau menjalani perjalanan panjang dengan berbagai penugasan di sejumlah pengadilan di seluruh Indonesia, di antaranya sebagai Hakim di Sorong, Muarabulian, Pakanbaru, Jakarta, hingga posisi terakhirnya sebagai Ketua PT Medan pada 2022-2024.
Karirnya yang cemerlang mencakup sejumlah posisi penting, seperti Hakim Tinggi PT Palembang, Wakil Ketua PT Pontianak dan Padang, serta Ketua PT Riau. Dengan pengalaman yang luas, Panusunan Harahap telah memberikan kontribusi besar terhadap sistem peradilan di Indonesia.
Pesan di Akhir Purnabakti
Di penghujung acara, Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial berharap meskipun memasuki masa purna bakti, hubungan silaturahmi antara sesama warga peradilan tetap terjalin erat. Suharto juga berharap Panusunan Harahap tetap dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya untuk kebaikan masyarakat.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Ketua Kamar Pengawasan Mahkamah Agung, pejabat eselon I di lingkungan Mahkamah Agung, unsur Forkompinda Sumatera Utara, serta hakim tinggi dan pengurus Dharmayukti di wilayah Sumatera Utara.
Acara wisuda purnabakti ini menjadi momen bersejarah bagi dunia peradilan, sekaligus penghargaan terhadap dedikasi panjang seorang tokoh penting dalam sejarah peradilan Indonesia. (Ramdhani)